Ayah, bagaimana tidur ayah malam ini?
Smoga waktu istirahat ayah
membuat ayah smakin bugar, smakin sehat,,
Dan siap mjalani aktivitas besok
Melakukan pengabdian ayah untuk menjadi salah satu org yang
mencerdaskan bangsa ini,
Memberi nafkah dan menjadi pemimpin di keluarga kita yang
kecil ini..
Menjadi contoh yang baik bagi anak-anak ayah yang terkadang
tak menyadari bahwa ayah slalu memperhatikan kami, sperti perhatian ibu kepada
kami..
Ayah, tahukah ayah?
Beberapa hari yang lalu ayah dari salah seorang teman ku
meninggal dunia..
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un..
Aku turut berduka atas kepergian seseorang yang telah membesarkan
anak yang shalehah sepertinya..
Saat itu aku membayangkan bagaimana bila ayah yang dipanggil
duluan oleh Allah?
Apakah aku siap menghadapi kenyataannya?
Apakah aku siap menjalani kehidupan tanpa ayah?
Jujur ayah, pada saat itu aku berpikir bahwa aku tidak
siap..
Aku belum siap bila ayah tidak lagi di sisi keluarga ini..
Masih banyak hal yang ingin aku lakukan dengan ayah..
Masih ada keinginan dalam hati ini untuk membanggakanmu..
Ayah, maafkan aku yang slama ini kurang mengerti..
Kenapa perhatian ayah tidak seperti perhatian ibu?
Kenapa ibu lebih mengerti dan lebih sering memenuhi keinginanku?
Tanpa aku sadari bahwa ternyata ayah slalu memikirkanku..
Bahwa banyak hal yang telah ayah persiapkan untukku..
Ayah, maafkan aku bila selama ini pernah membuatmu
tersinggung..
Pernah mengeluarkan nada bicara yang tidak sepatutnya..
Padahal ayah tak pernah bermaksud membuatku kecewa, apalagi
marah..
Maafkan anakmu yang nakal ini..
Maafkan anakmu ini yang egois dan kadang tak mengerti
kondisi orang tua..
Maafkan bila aku sering melupakan kelebihan ayah di balik
kekurangan ayah..
Ayah, terimakasih karena telah banyak mengajarkanku dalam
menjalani kehidupan..
Terimakasih telah mengajarkanku untuk tidak pernah
meninggalkan al-qur’an..
Senandung bacaan qur’anmu
saat ba’da maghrib slalu mengingatkanku bahwa usia bukanlah kendala untuk membaca
al-qur’an.. Bahkan di penerangan sulit sekalipun, ayah slalu berusaha untuk
membaca al-qur’an..
Terimakasih karena ayah telah menjadi pengingatku untuk
dekat dengan al-qur’an semenjak kecil..
Ayah, terimakasih karena telah mengajari kejujuran..
Ayah slalu bersikap jujur dan tidak mau “mengambil jatah”
saat menerima satu amanah..
Walau banyak bisikan untuk melakukannya, ayah tetap teguh
dengan pendirian ayah..
Ayah,terimakasih.. walaupun ribuan trimakasihku tidak akan
pernah cukup untuk membalas kebaikanmu..
Kepada semua teman-teman yang masih diberi kesempatan hidup
bersama orang tua,, jangan pernah
sia-siakan kebersamaanmu.. slalu hargai dan bersikap santun pada orang tuamu..
terkhusus kepada ayah kita, jangan bandingkan sikap ayah dengan ibu kita.. karena
beliau berdua tentu berbeda.. Wajar bila kedua orang tua kita memiliki sikap
dan solusi yang berbeda saat menghadapi masalah yang kita hadapi. Terlepas dari
perbedaan tersebut, beliau berdua sama. Kedua orang tua kita sama-sama
menyayangi kita dan menginginkan yang terbaik bagi kita. Dan kita harus selalu
ingat bahwa restu dan do’a orang tua adalah modal yang paling baik dan paling
menjamin untuk sukses dalam kehidupan.. InsyaAllah..