basmalah

Kamis, 24 Januari 2013

Kepada Ayahku Tersayang


Ayah, bagaimana tidur ayah malam ini?
Smoga waktu istirahat ayah  membuat ayah smakin bugar, smakin sehat,,
Dan siap mjalani aktivitas besok
Melakukan pengabdian ayah untuk menjadi salah satu org yang mencerdaskan bangsa ini,
Memberi nafkah dan menjadi pemimpin di keluarga kita yang kecil ini..
Menjadi contoh yang baik bagi anak-anak ayah yang terkadang tak menyadari bahwa ayah slalu memperhatikan kami, sperti perhatian ibu kepada kami..


Ayah, tahukah ayah?
Beberapa hari yang lalu ayah dari salah seorang teman ku meninggal dunia..
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un..
Aku turut berduka atas kepergian seseorang yang telah membesarkan anak yang shalehah sepertinya..
Saat itu aku membayangkan bagaimana bila ayah yang dipanggil duluan oleh Allah?
Apakah aku siap menghadapi kenyataannya?
Apakah aku siap menjalani kehidupan tanpa ayah?
Jujur ayah, pada saat itu aku berpikir bahwa aku tidak siap..
Aku belum siap bila ayah tidak lagi di sisi keluarga ini..
Masih banyak hal yang ingin aku lakukan dengan ayah..
Masih ada keinginan dalam hati ini untuk membanggakanmu..

Ayah, maafkan aku yang slama ini kurang mengerti..
Kenapa perhatian ayah tidak seperti perhatian ibu?
Kenapa ibu lebih mengerti dan lebih sering memenuhi keinginanku?
Tanpa aku sadari bahwa ternyata ayah slalu memikirkanku..
Bahwa banyak hal yang telah ayah persiapkan untukku..

Ayah, maafkan aku bila selama ini pernah membuatmu tersinggung..
Pernah mengeluarkan nada bicara yang tidak sepatutnya..
Padahal ayah tak pernah bermaksud membuatku kecewa, apalagi marah..
Maafkan anakmu yang nakal ini..
Maafkan anakmu ini yang egois dan kadang tak mengerti kondisi orang tua..
Maafkan bila aku sering melupakan kelebihan ayah di balik kekurangan ayah..

Ayah, terimakasih karena telah banyak mengajarkanku dalam menjalani kehidupan..
Terimakasih telah mengajarkanku untuk tidak pernah meninggalkan al-qur’an..
Senandung  bacaan qur’anmu saat ba’da maghrib slalu mengingatkanku bahwa usia bukanlah kendala untuk membaca al-qur’an.. Bahkan di penerangan sulit sekalipun, ayah slalu berusaha untuk membaca al-qur’an..
Terimakasih karena ayah telah menjadi pengingatku untuk dekat dengan al-qur’an semenjak kecil..
Ayah, terimakasih karena telah mengajari kejujuran..
Ayah slalu bersikap jujur dan tidak mau “mengambil jatah” saat menerima satu amanah..
Walau banyak bisikan untuk melakukannya, ayah tetap teguh dengan pendirian ayah..
Ayah,terimakasih.. walaupun ribuan trimakasihku tidak akan pernah cukup untuk membalas kebaikanmu..

Kepada semua teman-teman yang masih diberi kesempatan hidup bersama orang tua,,  jangan pernah sia-siakan kebersamaanmu.. slalu hargai dan bersikap santun pada orang tuamu.. terkhusus kepada ayah kita, jangan  bandingkan sikap ayah dengan ibu kita.. karena beliau berdua tentu berbeda.. Wajar bila kedua orang tua kita memiliki sikap dan solusi yang berbeda saat menghadapi masalah yang kita hadapi. Terlepas dari perbedaan tersebut, beliau berdua sama. Kedua orang tua kita sama-sama menyayangi kita dan menginginkan yang terbaik bagi kita. Dan kita harus selalu ingat bahwa restu dan do’a orang tua adalah modal yang paling baik dan paling menjamin untuk sukses dalam kehidupan.. InsyaAllah..